Kamis, 10 November 2011

YOGA


Semakin jauh belajar mengenai yoga, saya mendalami satu tradisi bernama Iyengar yang menganut presisi dan alignment tubuh secara (sangat) ekstrim untuk dapat melakukan sebuah asana. Awalnya saya mengira bahwa apa yang mereka lakukan itu berlebihan. Tapi Tuhan Maha Besar, karena ternyata setelah saya mempelajari lebih dalam, dapat diketahui bahwa konsep gerakan
yoga asana klasik, sangat sesuai dengan anatomi alamiah tubuh. Bahkan obsesi pelaku Iyengar dalam melakukan postur yoga secara benar, ternyata memiliki efek samping yang berguna untuk memperbaiki berbagai macam masalah kesehatan.


Sekali lagi, Maha Besar Tuhan!



Di samping ekstrim dalam melakukan pose klasik, pelaku Iyengar juga sangat intens dalam melakukan penelitian ilmiah. B.K.S. Iyengar, sang dedengkot tradisi ini, menulis sebuah buku panduan yoga berjudul The Light On Yoga, sebuah buku yang informatif dalam memberikan keterangan tentang apa itu yoga dan apa kegunaannya bagi kehidupan manusia. Ia juga membantu menerjemahkan buku orisinil tentang yoga bernama Yoga Sutra -yang konon telah berusia ribuan tahun- dan di sana saya menemukan satu kalimat yang jujur cukup membuat saya terperangah



“Sraddha virya smrti samadiprajna purvakah itaresam“



Kalimat ini berarti kurang lebih “Latihan (gerak pembentuk postur) harus dilakukan dengan rasa percaya, keyakinan, segenap daya upaya, kemampuan adaptasi dan kesadaran penuh demi mencapai kondisi spiritual terbaik.”



Kalimat ini menyadarkan saya bahwa level spiritual tertinggi hanya akan datang apabila kita mampu menstimulai fisik sedemikian rupa hingga berada pada kondisi paling prima. Senada dengan pomeo populer yang telah lebih dulu memasyarakat men sana in corpore sano, “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat’.



Yoga juga bukan agama yang mengacu pada budaya atau nilai geografis tertentu, kalimat dalam yoga sutra ini juga bisa menjadi salah satu acuan :



“Jati desa kala samaya anavacchinnah sarvabhaumah mahavratam“



Secara harfiah berarti : “Para pelaku yoga seharusnya menyadari bahwa yoga datang dari sang Maha Pencipta yang berlaku universal tanpa terikat oleh tempat, waktu maupun tingkatan. Pelaksanaannya pun sepatutnya menyesuaikan kepada sistem sosial setempat.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar